Jumat, 28 Oktober 2016

Enggak. Saya gamau lupain kamu. 
Biarin aja kalo sekarang-sekarang saya jadi begini. Saya jalanin, saya nikmatin setiap prosesnya. Galau, marah, kesel, kecewa, rindu, sayang, halah bahkan cinta. Saya ulang-ulang semuanya. Semua memori yang tersimpan tentang saya dan kamu yang kemarin adalah kita. Iya saya ulang, terus menerus semau saya. Sampai pada akhirnya, akan ada esok dimana semua itu jadi biasa begitu saja. 

Minggu, 23 Oktober 2016

Enggak, saya gak membenci kamu. Mencoba nya pun saya tidak pernah. Saya cuman suka sebel aja, kadang semua ini berjalan gak sesuai sama rencana saya, pun rencana kamu. Atau mungkin ini sesuai sama rencana kamu tp enggak sama saya.

Saya juga enggak menyalahkan kamu, atas semua yang udah kamu lakukan. Saya tau kamu juga pasti lagi bingung sama semua ini dan gatau kenapa kamu mesti ngelakuin ini semua. Saya ngerti. Kalo semua itu salah, ya berarti saya aja yang sotoy menerka-nerka, saya tau kamu pasti ngerti itu, kesotoyan saya.

Tapi  saya masih gak ngerti, kamu yang sekarang. Bener-bener saya gak ngerti, gak paham.  Sampe-sampe apapun yang kamu lakukan saya iyain aja. Kamu selalu bilang kita udah lama saling kenal. Kamu suka yakin ya saya bener-bener sudah paham sama kamu seutuhnya?.  Padahal saya bener-bener kaget sama kamu yang sekarang. Gak paham. Makannya saya ikutin alur aja, mencoba pahamin kamu dari 0 lagi. Karena kamu udah berubah, dan kamu bilang semua itu karena masa lalu. Dan karena saya orang yang sempat jadi masa lalu kamu, boleh saya tarik kesimpulan bahwa semua itu karena saya? .

Lantas saya yang sekarang, sudah kesekian kalinya jadi masa lalu kamu, lagi, lagi dan lagi.

Sabtu, 22 Oktober 2016

dari official account di line

Apa yang selama ini saya takutkan akhirnya benar-benar terjadi, apa yang dulu pernah saya lakukan terhadap kamu malah berbalik kamu lakukan kepada saya saat ini—dengan sadarmu.

Saya saat ini mengerti, mengapa kemarin kamu terlihat seperti ingin, namun pergi lagi. Datang, lalu pergi, kemudian datang lagi, dan saat ini pergi yang tak akan kembali lagi.

Kamu seharusnya paham saat ini saya juga takut, takut untuk jatuh cinta kembali. Saya seperti berada di titik apakah saya harus jatuh cinta atau malah sekedar menahan rasa sakit karena kemarin, kita seperti tidak memiliki ujung.

Saya paham, jarak membuat kita sulit dalam segala hal, terutama apabila kita akan menjalin sebuah hubungan.

Saya pikir jarak yang tercipta akan membuat kita selalu saling merindu. Saya pernah berharap bahwa ada sebuah masa dimana saya melihatmu kembali datang, untuk menunjukkan bahwa kita tidak kalah hanya karena sebuah jarak.

Tapi nyatanya. Jarak itu tercipta oleh kamu sendiri. Jarak itu kamu ciptakan agar saya tidak lagi berada di kehidupan kamu. Kamu berbicara tentang kedewasaan itu diperlukan di saat-saat ini. Namun, cara kamu memutuskan untuk memilih pergi dengan yang lain sungguh sangat tidak dewasa.

Maaf, kurang lebih 7 bulan ke belakang saya mengganggu hidup kamu. Maaf, saya membuat hidup kamu lebih rumit dengan hidup saya yang kelam, saya juga bukan perempuan yang bisa kamu ajak keliling berbagai kota dengan mudah.

Maaf, nyatanya hanya saya yang merasa bahwa kita memiliki suatu ikatan yang berbeda.

Dan terimakasih, sudah menjadi orang yang kesekian kalinya membuat saya merasa terbuang

Jumat, 21 Oktober 2016

Saya sedang mencoba. Tidak bukan hanya mencoba,  tapi saya sedang dalam proses untuk berhenti. Bukan, bukan berhenti mencintai kamu atau bahkan mendoakanmu. Saya hanya lagi berusaha untuk menerima luka ini dan dengan cepat memulihkannya.
Entah mungkin kamu akan berkunjung ke halaman ini atau tidak. Saya kecewa, bukan atas keputusan kamu. Tapi atas sikap kamu didepan orang-orang saya. Saya dan kamu memang sudah bukan lagi kita. Tapi tolong bersikaplah dewasa, karena semua ini bukan untuk saya. Tapi untuk kamu. 

Selasa, 11 Oktober 2016

Terimakasih atas pertunjukan ini.
InsyaAllah saya lega. Kamu udah lebih dari baik. Masih mau bagi saya senang, walau semua itu bagian dari skenario. 
Saya kira sekarang kamu udah lebih rela ya?
Karena saya tahu, jumlah maaf yang tak terhingga dari mulut saya kemarin itu, tidak akan pernah bisa menembus semuanya. 
Saya doain kamu, saya, tanpa kita akan menjadi seseorang yang lebih ikhlas untuk selanjutnya. Aamiin

Senin, 10 Oktober 2016

seri

Aku gak daftar lomba
tau-tau ikut tanding aja
dan parahnya, aku yang memulai semua ini.
aku gak jago
tapi tau-tau menang.
kamu jago
gabisa kalah
ngedaftarin aku lagi dipertandingan yang sama
dan lagi-lagi,
tanpa sepengetahuanku.
selamat
kamu menang
dan kita adalah
seri.

Minggu, 09 Oktober 2016

pertigaan

Mau mencoba berapa kali pun ujungnya tetep sama kan?
Perjalanan kali ini, Semoga bisa mengantar kita pada sepertiga jalan menuju kedewasaan. 
Cukup.
Dipertigaan ini jalan saya lurus 
Kamu belok kiri
Semoga diujung jalan kita nanti
Kamu dan saya akan mengucap kata syukur bersama.
Ditempat berbeda.
Dan dengan kebahagaiaan masing-masing.
Aamiin.

pertigaan

Mau mencoba berapa kali pun ujungnya tetep sama kan?
Perjalanan kali ini, Semoga bisa mengantar kita pada sepertiga jalan menuju kedewasaan. 
Cukup.
Dipertigaan ini jalan saya lurus 
Kamu belok kiri
Semoga diujung jalan kita nanti
Kamu dan saya akan mengucap kata syukur bersama.
Ditempat berbeda.
Dan dengan kebahagaiaan masing-masing.
Aamiin.
saya tau kangen kamu cuma dare.

Jumat, 07 Oktober 2016

"Aku terbiasa dengan kehilangan, dan sungguh tidak ada yang lebih menyakitkan dari kehilangan untuk selama-lamanya"