Selasa, 23 Februari 2016


Entahlah, aku tau. Hidup ini soal keputusan. Seberapa bernani kamu ambil keputusan. Seberapa banyak resiko yang siap kamu tanggung dengan keputusan ini. Terserah. Aku gatau. Tapi yasudahlah. Biarkan seperti ini.


Kadang kamu gak perlu memberi keputusan ditengah kebimbangan. Tunggu aja. Nanti juga ada yang ambil alih mengetuk palu. Dia adalah waktu. Si pihak ketiga.

Gak ada yang salah dengan hidup ini. Kita cuman suka salah menghadapinya, seakan-akan terasa buruk. Padahal semua itu memang begitu harusnya. Mau buruk ataupun tidak terserah kita.

Semuanya terlalu sering lalu lalang. Cuma lewat terus berenti sebentar. Oh tidak itu karena aku memilih menjadi lampu merah. Membuat mereka berhenti lalu dengan waktu yang tersetting membiarkan bahkan mengharuskan mereka untuk pergi lagi.




Senin, 22 Februari 2016

kenangan begitu mudah
berputar
memutar
mengulang
tapi tidak untuk mengulangi
mengajar tapi bukan untuk diajari
bermain-main dihati seorang insan
tak peduli hati nya serapuh apa
kenangan tidak punya rasa peduli
dia hidup
sesuka nya saja
mau datang ke siapa
ke hati insan manapun
yang se rapuh apapun
kenangan kadang seperti kulkas
membekukan hati
kadang seperti kulkas rusak
mencairkan air mata yang perlahan menempuh perjalanan singkat
dari sudut mata melewati pipi hingga berakhir di dagu
terkadang hilang begitu saja ditengah jalan
ditilang
oleh tangan insan lain yang bertindak seperti polisi lalu lintas
melarang nya untuk melakukan perjlanan seperti itu
perjalanan dari sudut mata ke ujung dagu.
dasar bandel
kau tahu itu tidak nyata
kenapa kau terlalu merasakan!
dasar bandel
kau tahu semua itu semu
kenapa kau bayang-bayangkan!
dasar bandel
kau ini, sudah tahu kan kalau akan berujung seperti ini
tidak jelas
sudah terlanjur merasa sakit
padahal tidak dilukai
tapi bisa sakit
bagaimana itu
coba kau jelaskan
karena aku tidak mampu
tidak mampu menjelaskan sakit ini
siapa yang membuatnya
bukan dia
tapi kau sendiri
rasakan. pahit. 
ku tambahkan gula
tambah pahit
tambahkan merica
biar pedas
sampai menjalar ke mata
menurunkan bulir-bulir pulppy orange
yhaaa jayus.