aku iseng aja seperti ini, mencintai mu dalam diam, memperhatikan mu dalam tatapan, menyayangimu dalam perkataan. saat aku mulai berani, berani menghubungi mu, berani lebih berinteraksi dengan mu dan saat itu pula kau meluncurkan rudal-rudal harapan untuk ku, rudal yang membuat hatiku meledak bahkan malamku ikut meledak akibat rudal itu, rudal yang mengeluarkan ledakan rasa bahagia tak karuan. saat ku lihat sekeliling ku, ternyata ada banyak perempuan yg terkena rudal milikmu, apakah dia memang sengaja kau luncurkan rudal? atau apakah dia terpercik rudal yang kau luncurkan untuk ku? aku tak punya jawaban akan pertanyaan itu. aku mulai berhenti. berhenti berharap, berhenti memikirkanmu walau sulit, berhenti bertemu dengan mu, berhenti mencari lagu yang lirik nya menggambarkan dirimu. saat aku mulai berjalan 2km dari 100km untuk berhenti sepenuhnya akan dirimu, kau datang memberikan secercah harapan, membuatku memutar arah dari jarak 2km kembali ke titik 0 km. mungkin aku hanya iseng, berjalan 2km kemudian putar balik ke 0 km tapi ternyata kau tidak di sana, kau tidak di titik 0 km, kau berada entah dimana, ditempat yang tidak pernah ku kunjungi, tempat yang tak pernah kudengar namanya, tempat yang berjarak tidak terhitung dengan satuan km, dan tempat yang asing . tapi ternyata bukan itu, bukan tempat yang asing, bukan tempat yg tak pernah ku kunjungi, bukan tempat yang tidak ku ketahui namanya, bukan juga tempat yang tak bisa dihitung jaraknya dengan satuan km. ternyata itu aku , aku yang asing bagimu, aku yang tak kau kenal begitu jauh, aku yang berjarak tak terhitung dengan dirimu, dan aku yang tak pernah kau kunjungi.